بسم الله الرحمن الرحيم
Rasul Ulul azmi adalah rasul-rasul yang mempunyai keteguhan hati dan kesabaran yang luar biasa.
Dalam surat Al-Ahqaf di jelaskan :
فاصبر كما صبر أولوا العزم من الرسل
Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul (Al-Ahqaaf : 35)
Rasul Ulul Azmi ada 5 :
1. Nabi Muhammad SAW
2. Nabi Ibrahim AS
3. Nabi Musa AS
4. Nabi Isa AS
5. Nabi Nuh AS
واذ أخذنا من النبيين ميثاقهم ومنك ومن نوح وابراهيم وموسى وعيسى ابن مريم وأخذنا منهم ميثاقا غليظا
Dan ingatlah ketika Kami mengambil perjanjian dari Nabi-Nabi dan dari kamu (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putera Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh (Al-Ahzab : 7)
شرع لكم من الدين ما وصى به نوحا والذي أوحينا اليك وما وصينا به ابراهيم وموسى وعيسى أن أقيموا الدين ولا تتفرقوا فيه
Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah di wasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya (Asy-Syura : 13)
Dalam sebuah Nadzom di katakan :
محمد ابراهيم موسى كليمه * وعيسى ونوح هم أولوا العزم فاعلم
Nabi Muhammad, Ibrahim, Musa Kalimullah * dan Isa, Nuh, mereka adalah Ulul ‘Azmi maka ketahuilah.
Ada pula yang mengatakan bahwa Rasul Ulul Azmi ada 6 Nabi Nuh AS
1. Nabi Nuh AS
2. Nabi Ibrahim AS
3. Nabi Ishaq AS
4. Nabi Ya’qub AS
5. Nabi Yusuf AS
6. Nabi Ayyub AS
Nabi Muhammad SAW yang merupakan penutup dari semua Nabi, Akhlaqnya yang sangat mulia, bahkan di abadikan dalam Al-Quran surat Al-Qalam ayat : 4
وانك لعلى خلق عظيم
Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.
Sewaktu kecil beliau sudah menjadi yatim, ketika dalam kandungan Ibunya, Ayahnya wafat, ketika usia 6 tahun Ibunya wafat. Lalu di rawat oleh Kakeknya, menginjak usianya 8 tahun kakeknya pun wafat, kemudian di rawat oleh pamannya hingga dewasa. Pada usia 40 tahun beliau pun di angkat menjadi Rasul, beliau menyebarkan agama Islam, halangan dan rintangan beliau hadapi dengan kesabaran. Beliau amat menyayangi kaum muslimin, bahkan kepada musuh pun beliau sayang, itulah keagungan akhlaq beliau. Ingat kan ketika beliau setiap kali pergi ke masjid, ada orang yahudi yang selalu meludahi beliau, tapi beliau tidak marah dan dendam, hingga suatu saat si yahudi tersebut sakit, maka Nabi Muhammad lah orang pertama yang yang menjenguk dan mendo’akan si yahudi, hingga akhirnya si ayhudi pun masuk Islam. Kemudian ketika Nabi berda’wah ke Thaif, beliau di lemapari batu hingga berdarah bahakan akan di bunuh, tapi beliau tetap sabar bahakan berdo’a kepada Allah “Ya Allah berikanlah hidayah kepada kaumku karena mereka tidak tahu”.
Nabi Nuh sabar atas perlakuan umatnya yang selalu menykitinya, Nabi Ibrahim sabar ketika beliau di bakar oleh raja Namrud, Nabi Ishaq sabar ketika akan di sembelih, Nabi Ya’kub sabar ketika kehilangan anak dan kehilangan penglihatannya, Nabi Yusuf sabar ketika di dalam sumur dan ketika di penjara, dan Nabi Ayyub sabar ketika di beri penyakit oleh Allah SWT.
Seluruh syariat (hukum) dari Nabi-nabi terdahulu itu di nasakh (di hapus) oleh syari’at Nabi Muhammad SAW, jadi syari’at yang berlaku sekarang adalah syari’at Nabi Muammad, karena kita umat Nabi Muhammad Nabi yang terakhir, maka hukumnya pun hukum yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW. Contoh dahulu Nabi Adam menikahkan anaknya yang bersaudara, dan sekarang hukumnya haram menikahkan kakak dan adik. Contoh kedua yaitu Nabi Ya’kub AS yang merperisteri Layya dan Rahil dua wanita bersudara seibu seayah. Pada masa itu belum ada larangan, akan tetapi sekarang hukumnya haram, sebagaimana di jelaskan dalam surat An-nisa ayat 23. Intinya syar’at Nabi terdahulu sudah tidak berlaku sekarang, yang berlaku sekarang adalah Syar’at Nabi Muhammad SAW.
No comments:
Post a Comment