بسم الله الرحمن الرحيم
Namimah merupakan salah satu sifat tercela yang merusak lisan. Namimah biasa kita sebut dengan mengadu domba, memfitnah untuk memecah belah persatuan umat.
النميمة هي نقل كلام الناس بعضهم الى بعض , يقصد بذلك الافساد والفتنة
Namimah ialah Memindahkan/memberitahukan perkataan manusia, sebagian mereka ke sebagian yang lain dengan maksud membuat kerusakkan dan fitnah.
Dalam surat Al-Qolam disebutkan :
ولا تطع كل حلاف مهين , هماز مشاء بنميم
Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi suka menghina. Yang banyak mencela, yang kian kemari menabur fitnah (Al-Qolam 10-11).
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : شرار عباد الله المشاءون بالنميمة , المفرقون بين الاحبة
Rasulullah SAW berkata : Hamba Allah yang buruk ialah mereka yang kian kemari menyebar fitnah, mereka memisahkan antara orang-orang yang saling kasih.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ان النميمة والحقد في النار , لا يجتمعان في قلب مسلم
Sesungguhnya namimah dan dendam dalam neraka, keduanya tidak boleh berkumpul dalam hati seorang muslim.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ليس مني ذو حقد ولا نميمة ولا كهانة ولا انا منه
Tidak termasuk golonganku orang yang pendendam, penyebar fitnah dan peramal (dukun) dan aku bukan bagian dari mereka.
Kemudian sebagian sifat yang merusak ialah mencaci maki, menghina dan merendahkan sesama muslim dan mengata-ngatainya. Rasulullah SAW bersabda :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : سباب المؤمن فسوق وقتاله كفر
Mencaci orang mu’min merupakan perbuatan fasiq (dosa besar), dan memeranginya merupakan perbuatan kufur.
Mencai maki sesama muslim di haramkan, apa lagi mencaci para sahabat Nabi SAW yang tercinta, sebagimana sering di lakukan oleh sebagian orang-orang Syi'ah yang kerjaannya mencaci sahabat, ini tidak boleh. Bahkan Imam Malik bin Anas mengatakan " Orang yang mencaci maki para sahabat Nabi SAW, mereka (yang mencaci sahabat) tidak memiliki saham atau bagian di dalam Islam". Nabi Muhammad SAW pun melarang keras .
لا تسبوا أصحابي فلو أن احدكم أنفق مثل أحد ذهبا ما بلغ مد أحدهم ولا نصيفه
Janganlah kalian mencaci para sahabatku, andaikan kalian bersedekah dengan emas sebesar gunung uhud, maka hal itu tidak bisa mengimbangi sedekah yang di keluarkan para sahabat satu mud saja atau separuhnya. (Muttafaq 'Alaih)
Sebaik apapun orang pada zaman sekarang, tidak akan lebih baik dari pada para sahabat Nabi Radiyallahu 'anhum
No comments:
Post a Comment