بسم الله الرحمن الرحيم
Sebagai reaksi dari friqah-firqah yang sesat (lihat artikel Perselisihan faham setelah Nabi wafat), maka pada akhir abad ke III hijriyah timbullah golongan yang bernama Kaum Ahlussunnah Waljama'ah yang di kepalai oleh dua orang 'Ulama besar dalam ushuluddin yaitu Syeikh Abu Hasan Al-Asy'ari dan Syeikh Abu Mansur Al-maturidi.
Perkataan Ahlussunnah Waljama'ah terkadang di pendekkan menyebutnya dengan Ahlussunnah saja atau Sunny saja, atau kadang di sebut Asy'ari/Asy'ariyah di nisbatkan kepada Guru besar pertamanya Abu Hasan Al-Asy'ari.
Sejarah ringkas kedua 'Ulama Ahlussunnah wal-jama'ah
1. Nama : Abu Hasan 'Ali bin Ismail bin Abi Basyar Ishaq bin Salim bin Ismail bin 'Abdillah bin Musa bin Bilal bin Abi Burdah bin Abi Musa Al-Asy'ari. Abu Musa adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal.
Abu Hasan lahir di Basrah (Iraq) tahun 260 H, ya'ni 55 tahun sesudah wafatnya Imam Asy-Syafi'i Radiyallahu 'Anhu. Abu Hasan meninggal di Basrah juga pada tahun 324 Hijriyah dalam usia 64 tahun.
Beliau pada mulanya adalah murid dari bapa tirinya seorang "ulama besar kaum Mu'tazilah yaitu Syeikh Muhammad Bin Abdul Wahab bin Jabai (meninggal tahun 303 H), tetapi kemudian beliau bertaubat dan keluar dari golongan mu'tazilah.
Pada masa itu (abad III H) banyak sekali 'Ulama Mu'tazilah yang mengajar di Basrah, Kufah dan Bagdad. Pada masa ini merupakan masa yang gilang-gemilang bagi mereka (Mu'tazilah) karena faham mereka mendapat sokongan dari pemerintah.
Imam Abu Hasan Al-Asy'ari melihat bahwa faham Mu'tazilah terdapat banyak kesalahan besar, banyak bertentangan dengan i'tiqad dan kepercayaan Nabi Muhammad SAW, bertentangan dengan shabat-sahabat Nabi juga banyak yang bertentanagn dengan Qur'an dan Hadis. Maka dari itu Imam Abu Hasan Al-Asy'ari keluar dari Mu'tazilah dan bertaubat kepada Allah atas kesalahan-kesalahan yang lalu, bahkan beliau tampil di garis depan untuk melawan kaum Mu'tazilah dengan lisan dan tulisan.
Imam Abu Hasan Al-Asy'ari merumuskan dan menuliskan i'tiqad-i'tiqad Ahlussunnah Waljama'ah di dalam kitab-kitabnya sehingga nama beliau terkenal sebagai 'Ulama Tauhid yang dapat menundukkan dan menghancurkan faham Mu'tazilah yang salah itu. Beliau mengumpulkan sebaik-baiknya dari Al-Qur'an dan Hadis, i'tiqad Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya di perinci dengan sebaik-baiknya. Kitab yang di karang oleh beliau tidak kurang dari 200 kitab. Keistimewaan Abu Hasan dalam menegakkan fahamnya ialah mengutamakan dalil-dalil Al-Qur'an dan Hadis juga dengan pertimbangan akal dan fikiran.
Alhamdulillah Imam Abu Hasan Al-Asy'ari dapat menegakkan faham yang di namai Ahlussunnah Wal-jama'ah, yaitu faham sebagaimana di yakini dan di i'tiqadkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Pada Abad berikutnya muncullah 'Ulama-ulama besar Ahlussunnah yang menyebar-luaskan pengajian Abu Hasan Al-Asy'ari, di antaranya :
1. Imam Abu Bakar Al-Qaffal
2. Imam Abu Ishaq Al-Asfaraini
3. Imam Al-hafidz Al-Baihaqi
4. Imam Haramain Al-Juwaini
5. Imam Qasim Al-Qusyairi
6. Imam Al-Baqilani
7. Imam Al-Gazali
8. Imam Fakhruddin Ar-Razi
9. Imam Izzuddin bin Abdissalam
10. Syeikh Abdullah As-Syarqawi
11. Syeikh Ibrahim Al-Bajury
12. Syeikh Muhammad Nawawi Al-Bantany
13. Syeikh Zainal Abidin bin Muhammad Al-Fathany
14. Syeikh Husein bin Muhamamd Al-jasar At-thalabilisi
15. Dan banyak lagi.
2. Nama : Imam Abu Mansur Al-Maturidi, beliau juga pembangun madzhab Ahlussunnah, beliau lahir di satu desa di Samarqand yang bernama Maturid, beliau meninggal di situ juga pada tahun 333 Hijriyah, yaitu 10 tahun setelah wafatnya Imam Abu Hasan Al-Asy'ari.
Beliau berjasa besar dalam mengumpulkan, merinci dan mempertahankan i'tiqad Ahlussunnah Wal-jama'ah, sebagai keadaannya dengan Imam Abu Hasan Al-Asy'ari.
Imam Abu Hasan Al-Asy'ari dan Imam Abu Mansur Al-maturidi adalah pembangun madzhab Ahlussunnah Wal-jama'ah, dalam kitab Ittihaf Saadatul Muttaqin di jelaskan :
اذا اطلق أهل السنة فالمراد به الاشاعرة والماتريدية
Apabila di sebut "Ahlussunnah Wal-jama'ah", maka yang dimaksudkan ialah faham atau fatwa-fatwa yang di ajarkan Imam Abu Hasan Asy'ari dan Abu Mansur Al-maturidi.
Faham Ahlussunnah Wal-jama'ah sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadis dan tidak bertentangan dengan I'tiqad Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Sumber : I'tiqad Ahlussunnah Wal-jama'ah karangan KH. Siradjuddin Abbas
Wallahu A'lam.
No comments:
Post a Comment